Chapters

12.20.2010

evening questions

should i scared?
or should i just wait?
is there anything to be scared of?
or maybe it's just me being paranoid?
being jealous?
being unrealistic?
being pathetic?
or maybe this is what should i feel?
scared means aware,isn't it?

maybe it's just me being too over reacted,huh?

12.07.2010

Renungan (singkat) lain

Pernah dengar sebuah pernyataan tentang "jangan terlalu besar berharap jika kau tak ingin dikecawakan"?
atau pernyataan lain "ketika kau terlalu bahagia, tak lama setelah itu kau akan merasakan kesengsaraan"?
atau ketika seorang ibu menegur anaknya yang tertawa dan bermain kelewat batas "jangan seneng-seneng, nanti malam nangis lho"?
pernah kalian mendengar itu?
Hari ini aku bahagia
sangat...
apa yang hilang selama ini seperti telah ku temukan kembali
apa yang kosong selama ini seperti telah terisi kembali
Aku tak ingin menyesal
Hanya saja aku takut akan pengalaman masa lalu
Aku takut bahagia ini
Aku takut bahagia ini kan berakhir
Jadi tolong....
Allah..regulasi perasaan bahagiaku ini....jika porsinya terlalu berlebihan maka ingatkan aku.....
Aku hanya ingin bahagia (bersamaMU) dan tenang (bersamanya)...
:)

11.23.2010

another stupid idiotic talk

Bodoh : “idiot, apakah itu kau?”
Idiot : “bodoh?? Waaa lama tak jumpa!”
Bodoh : “halooo bagaimana kabarmu? Masih idiotkah?”
Idiot : “enak saja! Kau sendiri tetap bodohkah?”
Bodoh : “hahah ada kabar apa nih?”
Idiot : “tidak ada,kau?”
Bodoh : “ada. Aku cerita sajalah padamu. Aku melakukan sesuatu yang aku tahu itu salah tetapi aku menikmati dan mencari pembelaan untuk ini”
Idiot : “hah?”
Bodoh : “aku Bodoh..”
Idiot : “iya”
Bodoh : “kau idiot! Masa, jawabanmu seperti itu”
Idiot : “Dasar bodoh! Untuk apa aku menjawab ketika kau pun tahu jawabannya?!”
Bodoh : “Dasar idiot! Hiburlah sedikit aku ini?!”
Idiot : “tetap saja kau bodoh ternyata..”
Bodoh : “kau juga tetap saja idiot..”

Surat Untuk Dia ; (ter)sudut

Dear Dia

Tak adil rasanya kalau aku langsung menuangkan semua rasaku. Hei, bagaimana kabarmu, sayang? Kau baik-baik saja kan disana? Dunia tak menyulitkanmu? Kalau pun iya dia menyulitkanmu, ingatlah sayang, kau masih punya TUHAN yang Maha Besar.
Masih setia berjuangkah kau disana, sayang? Beristirahatlah ketika kau lelah. Letakkan sejenak pikulmu, rebahkan ragamu, kau berhak. Aku tahu kau disana baik-baik saja. Yang aku tak tahu, apakah kau disana sama seperti aku? Merindukanku layaknya aku merindumu? Maaf sayang, aku hanya ketakutan.

Kau tahu, aku tak berniat berkhianat darimu. Tetapi layaknya seorang manusia hina dengan segala porositas hatinya, kali ini hatiku tak sepenuhnya bersamamu. Hatiku sedang hinggap dan bersenandung untuk yang lain. Tetapi apakah kau tahu sayang? Ada keraguan disaat aku hinggap di dahan ini dan bersenandung untuk yang lain.
Jika aku seekor lebah, maka aku sedang mendamba seekor capung. Ditengah perbedaan aku mencoba. Garis hitam kuningku tak begitu diterima diantara mata hijau besar milik mereka. Kepakan sayapku, suara dengungku, seraya begitu memaksa. Dunia pun seperti tak menerima usahaku ini,sayang. Usaha yang terkesan sia-sia. Usaha untuk membuat kawanan sarang lebahku menerima keberadaan si mata hijau.

Keyakinanku, keberanianku, pemikiranku, perasaanku, pengalamanku, seluruh kesatuan utuh diriku diuji. Aku ingin lulus dari ujian ini. Dan sungguh aku ingin bersamamu, Dia. Lalu muncullah pertanyaan, apakah mungkin si mata hijau adalah kamu, Dia? Hanya butuh poles saja. Tapi aku tak yakin, keraguan pun muncul bercampur aduk dengan senang ceria bahagia entah semu entah tidak ini.
Ya aku tahu sayang, kau akan bicara apa. Aku tahu sayang.. Tetapi aku tak yakin aku bisa memenangkan perjuangan ini sendirian. Aku tak yakin aku bisa membuatnya diterima.
Atau mungkin aku tak perlu berusaha?
Karena mungkin memang tak ada yang harus diperjuangkan?
Karena mungkin memang seharusnya aku menunggumu, Dia?

Kali ini, surat ini aku kirim ke semua tempat yang pernah kau kunjungi dan ku pastikan kau menerimanya. Aku ingin kau membacanya dan mungkin sedikit petunjuk. Sayang, aku sangat merindukanmu entah dimanapun dan sampai kapan pun kita akan dipertemukan. Tak lelah aku pun berdoa.

See you soon, dear

P.S:
I'm still here waiting

11.13.2010

Kacamata

Pelajaran tentang apapun itu sudah jelas tertulis oleh semesta disetiap lembar harinya.
Dan tak harus di sebuah sudut pelajaran itu ada.
Di dinding-dinding mall aku belajar mengikhlaskan ketika antrian kasier tak sengaja diserobot orang lain.
Di dalam kursi-kursi bioskop aku belajar mengikhlaskan orang-orang yang ramai berceloteh sepanjang film.
Di dalam sebuah restaurant aku mengikhlaskan ketika makananku tak kunjung datang, karena si pelayan terlihat begitu lelah mondar-mandir menyiapkan makanan dan belum tentu dia pun sudah makan.

Dan lembaran pelajaran favoritku adalah LEMBARAN MALAM

Berkali-kali aku mengambil dan diperlihatkan oleh semesta bagaimana aku harus mengikhlaskan sesuatu.

Terpaan angin malam membuat otakku ringan, menghempaskan pemikiran-pemikiran dengki lamaku keluar.. dan menggantinya mengisinya dengan kesejukan pemikiran baru,
seraya helaan nafas keluar, aku tersenyum mengucap syukur

Ku umpamakan kacamataku ini sebagai sebuah awal mataku menatap realita.
Tanpanya semua terasa buram, abstrak, dan tak jelas. Kelebat lampu jalanan, lampu mobil aku nikmati tanpa kacamataku. tak terlihat jelasnya malah membuatnya semakin indah. Keabstrakannya membuat mata dan hatiku berfikir dan melihat segala sesuatu dari sudut pandang lain.
Seraya dengan enggan aku memasang kembali kacamataku, sapuan singkat lengan bajuku dan aku hela nafas, ku kuatkan hatiku dan tersenyum. Inilah realita.

Dan di akhir lembar yang tertulis oleh semesta, di penghujung malam aku berperan dalam skenario keabstrakan, kedengkian, dan pergulatan baik buruk dalam diriku, aku bersimpuh..
ku katakan, ku timbang, dan ku pasrahkan semua padaNYA
Walau aku belajar ikhlas.... aku masih tak tahu bagaimana, dimana, apa dan kapan itu IKHLAS...
Jadi ALLAH, bimbinglah selalu hambamu ini
entah dalam gelapnya malam, entah dengan deru mesin mobil yang terdengar bagai orkestra favoritku, entah di topeng-topeng hedonisme pusat-pusat perbelanjaan, BIMBING AKU, INGATKAN AKU,
dan lindungi aku dari segala bentuk penyakit hati............
Aku merindukanMU.....

10.23.2010

Old Chapter

Layaknya sebuah keris yang ditempa untuk menjadi keris yang sesungguhnya
manusia pun akan selalu ditempa, dijatuhkan, di injak-injak oleh dunia.
Aku berdiri dari posisiku sekarang ini, aku melihat sekitar, dan aku melihat manusia diuji.
dalam lingkup hidupku yang begini sempit aku melihatnya
mereka terjatuh, memasuki masa penyembuhan, dan saat mereka kembali berdiri dan siap untuk menantang dunia.
Aku teringat aku yang dulu..dan aku bersyukur..
dan sekarang menjadi tugasku untuk berada bersama mereka..
tugasku untuk menemani mereka... ada bersama mereka.. dan membantu mereka...
Allah, kuatkan mereka..kuatkan sahabat-sahabatku
karena sungguh aku menyayangi mereka..

10.06.2010

aku, Engkau, dan bukit khayalan

Saat itu aku bayangkan diriku diatas sebuah bukit tanpa ada siapapun disekitar.
Hanya ada rumput, angin, ketinggian, kekosongan, aku dan Engkau

Maafkan aku… langkahku akhir-akhir ini bergerak menjauhi Engkau…

Maafkan aku… Aku tak menyadari hal ini lebih awal dan aku hanya mengingat Engkau ketika hatiku sudah tak kuat. Maafkan aku…

Aku telah lalaikan banyak hal yang seharusnya aku percaya semua adalah Kuasa Engkau

Aku ragukan semua hal yang telah tertulis di kitab abadi milik Engkau

Aku lupakan kodratku sebagai seorang makhluk yang hanya mampu berencana dan pasrahkan semua kepadamu.

Aku pentingkan hal-hal lain ketimbang Engkau dan aku baru sadari sekarang.

Maafkan aku… Aku hanya ingin berada di pelukan Engkau
Dibawah lindungan dan ridho Engkau

Sungguh aku ingin hatiku tenang dan selalu melafalkan nama Engkau, mengingat Engkau…
Maafkan aku….

Dan terima kasih…
Terima kasih Allah… Engkau ingatkan aku hari ini…
Terima kasih….

Surat Untuk Dia ; Maafkan aku

Dear Dia

Mungkin jika kita bertemu saat ini, kau jelas akan membenciku. Aku kekanak-kanakan. Aku egois. Aku kesal dengan hal-hal kecil. Terkadang aku tak bisa seimbangkan diriku. Masih sering terjadi pertarungan-pertarungan dalam diriku yang membuatku tampak labil dan tak bisa berfikir dewasa. Memang dibandingkan aku yang lalu, aku yang sekarang tampak ada perubahan, tetapi percayalah.. sedikiiit sekali perubahan itu, dan terkadang kambuhan. Terkadang aku kembali menjadi aku yang dulu terkadang tidak.

Memang semua itu butuh latihan dan kesabaran ekstra yang disertai dengan tulusnya doa. Maaf ya aku masih belum siap untuk dipertemukan denganmu. Maaf. Sungguh aku sangat merindukanmu. Tetapi aku pun tak siap jika harus bertemu denganmu dalam keadaan hina dan tak bisa dibanggakan ini. Maafkan aku.

Bulan lalu,kau terima suratku kan? Sepertinya ditempat beradamu sekarang jasa posnya masih sedikit diragukan karena balasanmu tak kunjung datang. Tapi tak apa. Kerjakan tugasmu disana sayang. Aku menunggumu disini dengan segenap usahaku menjadi sempurna dimataNYA agar nantinya DIA menilaiku siap… menilaimu siap… menilai kita siap… kita toh akan dipertemukan.

Disuratku kali ini aku tak memberikan daftar hal-hal yang ingin aku lakukan bersamamu. Aku hanya ingin kau tahu…. Disini berat tanpamu… sangat… satu-satunya kekuatan yang menyertaiku adalah DIA.
Kembali curhat kepadaNYA membuatku sedikit tenang. Membuatku sedikit yakin akan hadirmu kelak. Pasti.

Maaf jika kau terima surat ini dalam keadaan sedikit basah. Aku menangis karena semua ini berat. Tapi air mata ini yang menjadikanku kuat kelak kan. Guru berharga bagi aku kelak untuk berlari lebih dekat denganNYA dan bekal bertemu denganmu kelak. I’ll be waiting.

P.S
I Love You

10.05.2010

00.00

Tak ada seorang pun yang sanggup menang melawan kesepian.
Kau tahu bagaimana makhluk bernama manusia mampu menjadi sesosok malaikat bersayap, atau pemangsa buas, maupun seonggok daging tak berhati.
Demi mengalahkan teror kesepian, mereka mampu menjadi makhluk kosong tak berhati. Pasrah dengan insting hewaninya. Tak ada kompromi dengan akal maupun logika.
Memangsa apapun yang ada dihadapannya.
Pemangsa licik, memasang perangkap di setiap kesempatan yang ada.
Pecundang munafik. Mereka tahu apa yang mereka lakukan itu salah, mereka tahu mereka jahat tetapi mereka pasrah.
Mereka nikmati perhatian yang mereka dapatkan, yang diberikan, memanfaatkan rasa cerminan tuus dari awal sebuah cinta.
Menjadi pribadi biadab seperti itu tak ayal tak bukan jika tidak dari interfensi setan kesepian dan bagian dari usaha manusia melawannya.

Allah... semoga ini menjadi indikasi awal sadar akan adanya resiko menjadi pribadi yang tak baik dihadapanmu. Dan jauhkan kami dari segala iri, dengki. Dan kuatkan kami, buat kami yakin bahwa kau telah menyiapkan seseorang untuk hadapi rasa sepi ini. Kalahkan teror sepi ini... Amin.

8.29.2010

malam itu (me)

Aku bukan manusia malam
Tetapi setiap pemikiranku selalu terbangun saat malam tiba..
Malam itu aku kembali belajar dan hatiku kembali dipertaruhkan...

Malam itu aku tahu satu hal..dan aku senang... sangat senang..

Hanya saja dari malam itu, aku tahu tidak untuk kenyataan, paling tidak bukan untuk saat ini..
sedih memang rasanya ketika apa yang kau inginkan seraya berada dipelupuk matamu, nyaris kau genggam, tetapi hanya sebuah fatamorgana.. sedih

tetapi mau dikata apa.. itulah sebuah peta. Sebuah petunjuk-petujuk kecil yang ALLAH berikan untuk membimbingmu kelak.
Dan ketika kau siap, semua akan menjadi nyata dan indah.
Berikan kekuatan padaku, ALLAH.

7.18.2010

Surat Untuk Dia

Dear Dia

Hei, bagaimana kabarmu, Dia? Sudah lama sejak kita terakhir bertemu di dunia mimpi. Sepertinya sudah lamaaaa sekali.

Kau tahu, selama belum ada kau rasanya seperti biasa saja.
Memang kuliah di sini cukup menyuguhkanku sedikit luapan adrenalin dan letupan-letupan emosi. Beberapa tetes isak tangis bersama kawan dan beberapa tawa gila bersama mereka pula. Sungguh selagi aku menunggumu, aku menikmati bersama mereka. Serasa hatiku penuh.
Tapi asal kau tahu saja, dilubuk sini ada sebuah loker bertuliskan “Dia’s” dan masih kosong. Tenang saja, aku rawat baik-baik kok loker itu. Aku bersihkan setiap hari sampai tak ada satupun laba-laba yang berani merajut sarang-sarang indah disitu. Walaupun begitu, loker itu masih kosong. Kosong menunggumu. Kapan kita bisa bertemu? Sepertinya ibuku mulai khawatir dengan aku sekarang… “sudah kepala 2” begitu pikirnya.

Kau dimana? Bagaiman kondisimu? Masih mempersiapkan segalanya untuk masa depanmu? Haah…andai aku bisa menemanimu berjuang..tapi sayang, kita belum diijinkan untuk bertemu. Tapi aku mendoakanmu selalu dari sini ! Aku juga berjuang bersamamu! Untuk kita nanti !

Aku sudah menyusun daftar panjaang apa-apa yang ingin aku lakukan bersamamu. Mungkin sedikit terlalu banyak sih tapi bolehkan? Toh kita masih punya waktu sampai jantung berhenti berdetak nanti.
Bahkan mungkin setelah daftar itu selesai kita lakukan semua, aku akan membuat daftar baru yang akan kita lakukan saat kita tak bersuara lagi.
Semua hal yang bisa kita lakukan bersama saat kita tak mampu berjalan lagi,
saat kita sudah termakan usia, dan saat kita tak di dunia yang sama lagi. Kau mau kan, Dia?

Nanti ketika kau sudah siap begitu pula aku, kita traveling ya!
Kita kunjungi pulau-pulau berpasir indah tak berpenghuni.
Kita jelajahi apak pengap pasar-pasar tradisional mungkin disana kita makan makanan asing! Rasanya sama sekali tak enak tapi tetap kita makan! Sayang kalau dibuang… Kita tembus kerumunan penyeberang jalan di pusat-pusat kota!
Saat kita tersesat, kau bawa kompas ya! Biar aku yang menanyakan pada pak polisi, lalu sama-sama kita cari di peta!
Saat kita teramat lelah, kita cari taman terdekat, berbantal ransel, kita rebahkan lelahnya raga, dan biarkan matahari menghangatkan setiap otot yang berteriak kelelahan….
Membayangkannya saja hatiku berdebar.. Membayangkan akan bersamamu saja,membuatku mampu bertahan.... x)

Baiklah! Daftarnya aku beri cukup segini dulu saja ya! Selamat berjuang dengan hidupmu..

P.S
I'll be waiting

6.19.2010

Daydreamer

i wanna write something.. something about my dream
my last night dream..
i remember how i met him in my dream
and i remember how i miss him when i'm awake

and i still do remember that his face i don't recognize
that face i'd never met before

would he be my real guy someday?
or may be it's just a dream.. only dream

sigh
then i crawl back into my reality
wondering and praying what it would might feel....

6.18.2010

Sebuah Ujian

dia kawanku dan aku berusaha mengertinya..
dia temanku dan aku berusaha ada untuknya..
dia sahabatku dan aku berusaha tidak mengecewakanya..

tapi layaknya makhluk dan sesuatu yang fana, sesuatu yang lemah,
bahkan kami pun diuji
dengan sebuah permasalahan
cek cok manis
perbedaan jalan pikir
sedikit umpat dan sumpah serapah
tetap akan mempererat kita

semoga pertemuan dan memori denganmu akan terus terjalin
dan menjadi pendewasaa bagi masing-masing dari kita..

DIA sedang menguji kita.. dan bersabarlah kawanku...
sungguh aku ingin berbagi seperti dulu dan bersama kita menapaki jalan menuju dewasaNYA....

6.16.2010

Morning Blues

Hanya butuh sebuah kesabaran sebelum semua menjadi lebih baik..
sebenarnya aku pun tak tahu apa "baik" ini memang baik..
aku hanya bisa menunggu dengan segala kepahitan kemanisan dan semua emosi

Mungkin satu hal yang akan mendekatkanku pada "baik" itu..
menjaga lisan! ya.. apa yang terfikir tak selalu menjadi apa yang harus diutarakan
karena tak semua bisa tersampaikan bahkan dengan pemilihan kata yang sempurna
Dan jelas, aku tak ingin menyakiti siapapun dengan lisan dan segenap keutuhan diriku
karena bekas dari sakit yang lalu masih jelas ada

Memang emosi ini mulai tertata, memang estimasi waktuku mulai jauh membaik
tapi perasaan ini masih sama
pertarungan ini masih sama

Dan ketika aku sibuk dengan diriku, aku lelah..
karena aku tak punya seorang pun untuk berbagi kelelahan ini
sungguh aku lelah dan rasanya ingin menangis

Dan mungkin lebih baik ketika ku biarkan hatiku menangis
sedangkan akal, jiwa dan otakku mencari peluk kehangatan
peluk kehangatan dariMu...
dan saat bersujud, meminta maaf dan bertasbih padaMu, disanalah kehangatanku berada...

Dekatkan aku selalu padaMu....

4.10.2010

abstrak

Tak lagi mampu bedakan jujur dan dusta
Tak lagi mampu definisikan salah dan benar
Tak lagi mengerti mana manusia mana binatang
Mana pahlawan mana pecundang
Mana kawan mana lawan
si)apa dewasa? (si)apa bocah?
Kadang deru suara pagi sekelam malam kadang mimpi-mimpi malam secerah pagi
Pernah mendung sepanas terik dan terik sesejuk mendung
Mana nyata mana mimpi
Mana asli mana palsu
Mana hitam mana putih

jika aku (tidak) mencintaimu

Jika aku (tidak) mencintaimu, semua terasa sederhana
Manis tetap menjadi cita rasa sejumput gula
Angin kan tetap menyejuk dipadang rumput itu
Air kan terus mengalirkan riaknya dari kaki gunung
Hangatnya mentari tetap begitu adanya
Air mata tetap pada tempatnya
Senyum (bukan) tetap senyum
Mimpi menjadi bunga tidur dan (bukan) tempatku satu-satunya untuk mencintaimu
Dan aku (bukan) tetap aku

4.04.2010

Cemburu Meradang Membabi Buta

Judulnya lebay tapi perasaannya bisa iya bisa enggak
sengaja blog kali ini tidak aku tulis dengan kata-kata indah
si pengrajin kata lagi pingin sederhana dan apa adanya
untuk yang satu ini sudah susah mengontrol perasaan apalagi kalau harus di kontrol dengan metafor atau paradoks atau apapun...pasti muak!

Ya perasaan ini ingin aku buang
perasaan ini ingin aku bunuh
karena perasaan ini membuatku menjadi manusia paling hina! paling absurd!
ada yang bilang perasaan ini wajar! tetapi bagiku tidak!
perasaan ini bisa di kontrol!
dan hanya diri sendiri yang bisa mengontrol
kalau sampai keluar tulisan dengan judul lebay markibay kaya' gitu berarti untuk saat ini saya gagal mengontrol!
saya tidak punya self-control!
saya hina!
dan saya absurd!

BESOK G BOLEH KAYAK GINI!

dan ketika perasaanku kembali normal, aku akan menterjemahkan tulisan ini kembali dengan paradoks, metafor dan kata2 yang terdengar pintar!

SIP!!!!

3.24.2010

Awalnya...

Awalnya menggenang lalu tenggelam....
awalnya berapi lalu padam.....
awalnya terlihat lalu menghilang.....
awalnya peduli lalu acuh.....
awalnya hitam lalu putih.....
awalnya hidup lalu mati.......

tak ayal semua itu terjadi....
menjalani sebuah skenario asal hasil inspirasi patah hati.
atau hanya sebuah ungkapan kosong ?
rasa ini pernah terjadi sebelumnya...dan sampai detik ini jawaban itu tak kunjung datang....
benarkah itu wujud kedewasaan?atau hanya seorang bocah ingusan Penghisap jempol?
aku hanya ingin merasa..
hanya ingin mencinta.....

3.21.2010

I Love My Friend ; sebuah sarkasme

banyak hal yang ku cintai dalam hidupku....
salah satunya adalah mereka yang dengan bangga ku panggil "TEMAN"....

banyak yang membuatku mencintai mereka...
mereka memberiku waktu untuk sendiri ketika aku sedang ingin sendiri....mereka menggila bersamaku ketika kewarasan menjadi sebuah barang mahal...
mereka bernyanyi bersamaku... melangkah beriringan denganku...
dan banyak hal indah lain...

dan salah satu hal yang aku cintai dari mereka adalah ketika mereka mengutarakan bukan apa yang kita butuhkan tetapi apa yang kita inginkan....
ketika mereka mengutarakan apa yang ingin kita dengar bukan apa yang terlihat....
ketika mereka mengutarakan apa yang semu dan bukan yang nyata....

saat itu seraya dilambung tinggi dengan asa dan harapan...dengan mimpi....
dan saat kenyataan menunjukkan dirinya dengan sendirinya....mereka hilang
tak terdengar lagi hiruk pikuk harapan itu
tak terdengar lagi ocehan riang menggoda
tak terdengar lagi harapan, mimpi, dan asa

yang terdengar hanya komentar menenangkan...
memaksaku untuk tabah.....
dan kadang aku muak

tapi tetap saja
aku menyayangi mereka
makin menyayangi mereka.......

3.04.2010

Tak Lebih !

Suntuk... hanya sebuah kata, tak lebih!
Bosan... hanya sebuah kata sifat, tak lebih!
Lelah... hanya sebuah mekanisme alami dalam tubuh, tak lebih!
Menyerah... hanya sebuah ungkapan seorang pecundang, tak lebih!

aku adalah kata itu!
aku adalah kata sifat itu!
aku adalah meanisme itu!
dan aku adalah pecundang itu! tak lebih!

Lalu, ketika semua itu tak lebih dari sekedar "kata itu", kau masih mau merasakan suntuk? kau masih mau merasakan bosan? kau mau menjadi pecundang? karena semua perasaan itu hanya wujud imaginer dari dirimu!
hanya sugesti negatif yang kau ciptaan!
hanya penyakit psikis dari dirimu!
Pertanyaan yang timbul adalah.....

KAU MAU MENJADI ORANG SEPERTI ITU KETIKA KAU TAHU KEBENARANNYA?

pertanyaannya hanya itu saja..... TAK LEBIH!




taken from my very own Facebook

3.03.2010

Bukan aku

Berjalan di jalan yang berbeda sambil menyiulkan senandung yang lain...

Melihat dari sudut yang berbeda sebagai wujud dari pendewasaan jalan pikir...

kenangan itu masih ada... sakit itu masih kekal... luka itu masih berjejas... hanya saja aku tak peduli, mungkin aku peduli tapi aku mengacuhkannya...
karena ketika aku mengacuhkannya, aku mati rasa... yang ada hanya sedih tapi tak terasa.... hatiku bebal...tak merasa...

ku tengok kembali jalan setapak itu, jalan dimana dulu kita pernah merajut kenangan palsu... aku tak meratapi! aku hanya mengenang... bagaimana dulu aku memandangmu... bagaimana dulu kau memandangku...

aku pasrah...
aku tak tahu lagi bagaimana harus berlari...
aku diam...
aku tak tahu kemana lagi harus bertanya...
aku...... bukan apa-apa....

2.24.2010

tangisan jaman dulu

aku ingin berhenti membicarakan tentang dirimu

aku ingin berhenti merasakan dirimu

aku ingin berhenti mengalunkan namamu

aku ingin berhenti menanyakan dan mencari sosokmu

aku ingin berhenti gemetar tiap kali berdekatan denganmu

aku ingin buta! ogah mencari dan melihat sosokmu
aku ingin bisu! enggan menyebutkan namamu
aku ingin tuli! muak mendengar ratapan hatiku

aku hanya ingin hidup normal lagi

2.17.2010

Sama Aja Bohong

Dari balik jeruji ini aku belajar. Belajar pahami putih diantara hitam dan hitam diantara putih.
Dari balik perisai ini aku melihat. Melihat sebuah rasa sakral terombang-ambing.
Dari balik benteng ini aku pahami. Aku pahami kebohongan manis bertabur gula-gula kejujuran.
Dari balik tawa ini aku menunggu. Menunggu seseorang disana, seseorang yang belum ku kenal.
Dari balik diam ini aku berharap. Harapan seorang pelamun.
Dari balik kekuatan ini aku rapuh. Ringkih terhantam waktu.
Dari balik cangkang ini aku berangan. Berangan akan cinta.

Dan dari balik ketakutan ini, ku tinggalkan dunia itu!
ku tinggalkan keresahan itu!
dengan langkah pasti! langkah pasti seekor kura-kura.....

2.09.2010

Sebuah kelemahan

Aku tak bernyawa tanpa Tuhan

Aku tak bernafas tanpa cinta

Aku tak berdaya tanpa kawan

Air bah kesunyian menenggelamkanku dalam imagi liar tentang kesendirian. Membuatku menciptakan sebuah skenario palsu tentang bagaimana hidupku tanpa rasa sepi.

Terjangan diam membunuhku dalam pemikiran-pemikiran memuakkan. Menjadikanku seorang pecundang yang mereka-reka.

Jala kerinduan, hijau berlumut, seolah memerangkap ku dalam rasa kompleks ini. Menguji segala bentuk intelektualitas dan logika untuk beradu kekuatan dengan sesuatu yang abstrak bernama hati dan perasaan.

Tak ada satu makhluk pun yang sanggup menang melawan setan kesepian. Dan tak ada satu pun makhluk yang diciptakan membawa label "sepi selamanya" tertulis dalam guratan takdir ditelapak tangannya.
Percayalah kawan, sepi ini akan berakhir.... pada waktunya....

2.07.2010

Masa Bodoh!

aku pernah melihat senyumnya begitu dekat, begitu ramah, dan hangat
tetapi ternyata hanya sebuah fatamorgana

aku pernah mendengar suaranya begitu akrab
tetapi ternyata hanya sebuah asap

aku pernah menghirup setiap harapan akan pertemuan dengannya lagi
tetapi tenyata hanya sebuah gerhana, datang sejenak dan pergi begitu cepat

mereka kerap mengatakan
"semua ada waktunya.." atau "dia pasti punya alasan.."
atau "dia bodoh meninggalkanmu seperti ini" atau "kau layak seseorang yang lebih baik"

kawan, bagaimana kalau begini?
hadapi saja bahwa kau telah ditinggalkan! kau kecewa! kau hancur! dan kau sedih!
terima saja kenyataan itu! untuk apa bersembunyi dibalik pernyataan-pernyataan palsu yang hanya menenangkanmu untuk sesaat?
yang hanya memberikanmu kebohongan manis?

bagaimana kalau kau katakan pada dirimu
"mungkin perasaannya padaku telah hilang... dan mungkin sekaranglah saatnya aku untuk mencari tahu apa yang salah pada diriku agar aku bisa menjadi seseorang yang lebih baik dan agar aku nanti layak untuk dipilih dan memilih"
bagaimana kalau begitu??

patahkan egomu! tanggalkan semua baju pertahananmu!
jujurlah pada dirimu! dan yakinkan bahwa kau akan kembali berdiri!
kau tak kan kalah!
walau kau mengatakannya sambil menangis, masa bodoh! kau telah berusaha!
masa bodh apa kata orang! kau terluka? iya aku terluka! lalu??
aku akan mengobati luka itu!!


... ... ... ... ... ... ... ... ...

2.04.2010

Lagi

pagi itu aku sama sekali tak berniat bertemu denganmu tetapi toh kita dipertemukan
diantara sosok-sosok manusia saat itu, aku langsung mengenalimu...
bukan karena kau tampan, bukan karena kau menarik... kau manis memang,tapi bukan karena itu...

tanpa sadar badanku menghampirimu, otakku tak mau berkompromi dengan hati dan ketakutanku
toh aku tetap duduk berhadapan denganmu, berbicara denganmu, dan tertawa denganmu..

sejujurnya aku gemetar... saat itu layaknya sebuah mesiu dengan sumbu menyala, aku siap kapanpun pada saat itu berteriak! mengungkapkan semua perasaan! pertanyaan-pertanyaan, semua bentuk asumsi, semua bagian justifikasi yang ku susun untuk dirimu sudah siap ku lontarkan pada saat itu!

Tetapi aku diam... karena aku tahu bukan dengan cara ini aku dewasa
Dan aku nikmati saja momen itu, akhirnya aku bisa kembali berbicara denganmu

Kau tahu?
Saat kau pergi, aku terpaku membisu
mataku masih tertuju ditempat kau baru beranjak tadi,seolah kehangatan itu masih ada dijangkauan pandanganku...
dunia disekelilingku berhenti dan mendadak sunyi. "apa yang salah denganku hingga saat itu kau hanya datang sekejap dan pergi?"
"salahkah bila saat itu aku berharap walau sedikit?"
"kumohon beritahu aku apa yang salah padaku?"
"apa ada seseorang lain? apa kau bosan?"
"apa perasaan itu menghilang?"
Pemikiran itu menyeruak masuk! mengisolasi diriku dari dunia luar!
AKU SESAK! AKU SESAK AKAN SEPI YANG MAKIN GADUH! dan hari itu, pertanyaan itu tetap tak terjawab..
aku melangkah pergi dan berfikir, mungkin memang ini yang diujikan oleh Pemilik Nyawaku untu menjadikanku lebih baik
mungkin dengan cara ini nyawa yang terpinjam dariNYA akan lebih bermanfaat dan saat nanti aku siap mengembalikan nyawa ini, DIA akan bangga...
mungkin...
mungkin...

2.03.2010

Mungkin Begitu...

Beberapa pertanyaan dalam 19 tahun masa hidupku masih belum terjawab
Mungkin memang tidak semua pertanyaan harus terjawab, karena mungkin ketika pertanyaan itu terjawab, tak kan ada manusia yang mempunyai tekad untuk mencari tahu..
atau mungkin..
ketika pertanyaan itu terjawab manusia menjadi lemah, karena mereka menerima "ikan" bukan "kail".... menerima "hasil jadi" bukan "pertanyaan"...

Seperti sebuah pertanyaan "Mengapa aku begitu merasa sepi?"
momen pertama aku terbangun, pertanyaan itu muncul
di saat aku terhanyut dalam lamunan siang bolong, pertanyaan itu menyeruak masuk
dan saat aku nyaman berselimut doa dan ketenangan malam, pertanyaan itu menimang aku hingga terlelap...
dan di tengah keterjagaanku, pertanyaan itu yang pertama bersanding di pikiranku..

Mungkin memang sebaiknya pertanyaan itu tetap seperti itu...
tetap pada area "unaswered question"...
karena dengan begitu aku makin dekat dengan penciptaku...
merengek dan memohon agar hatiku terisi......
karena mungkin dengan begitu aku mampu menjadi lebih bijak...
dan ketika seseorang nanti datang dan mengisi hatiku...aku tahu bagaimana berharganya dia....

ya mungkin begitu....

2.02.2010

welcome back

oktober 2009... waktu yang lama sejak terakhir kali aku menulis..
aku tak pernah berhenti menulis
hanya saja ada saat dimana inspirasi tak dapat dipaksakan
saat dimana hati, logika, dan keinginan menulis tak dapat berkompromi

layaknya cinta
tak dapat dipaksakan
belum ada seorang pun yang mampu mengendalikan diri ketika perasaan cinta itu datang
kata-kata yang sering kudengar "yah...mau bagaimana lagi...itulah cinta"
satu kata.. pasrah...

Tak peduli ketika kau menjadi buruk atas nama cinta! pasrah...
Tak peduli ketika kau menghancurkan hati orang lain atas nama cinta! pasrah...
Bahkan kau tak peduli ketika atas nama cinta kau telah menggadaikan separuh jiwamu! atas nama cinta yang disalahgunakan! pasrah....

Lalu dimana esensi kita sebagai manusia yang diciptakan dengan akal?
makhluk yang dengan bangga menyebut dirinya makhluk paling sempurna tetapi bahkan kau tak bisa mengendalikan dirimu ketika iblis mengubah borok menjadi indah... menyembunyikan nanah dalam nama keindahan...

cukuplah....
tulisan pertama setelah vakum cukup lama...
welcome back...