Chapters

4.10.2010

abstrak

Tak lagi mampu bedakan jujur dan dusta
Tak lagi mampu definisikan salah dan benar
Tak lagi mengerti mana manusia mana binatang
Mana pahlawan mana pecundang
Mana kawan mana lawan
si)apa dewasa? (si)apa bocah?
Kadang deru suara pagi sekelam malam kadang mimpi-mimpi malam secerah pagi
Pernah mendung sepanas terik dan terik sesejuk mendung
Mana nyata mana mimpi
Mana asli mana palsu
Mana hitam mana putih

jika aku (tidak) mencintaimu

Jika aku (tidak) mencintaimu, semua terasa sederhana
Manis tetap menjadi cita rasa sejumput gula
Angin kan tetap menyejuk dipadang rumput itu
Air kan terus mengalirkan riaknya dari kaki gunung
Hangatnya mentari tetap begitu adanya
Air mata tetap pada tempatnya
Senyum (bukan) tetap senyum
Mimpi menjadi bunga tidur dan (bukan) tempatku satu-satunya untuk mencintaimu
Dan aku (bukan) tetap aku

4.04.2010

Cemburu Meradang Membabi Buta

Judulnya lebay tapi perasaannya bisa iya bisa enggak
sengaja blog kali ini tidak aku tulis dengan kata-kata indah
si pengrajin kata lagi pingin sederhana dan apa adanya
untuk yang satu ini sudah susah mengontrol perasaan apalagi kalau harus di kontrol dengan metafor atau paradoks atau apapun...pasti muak!

Ya perasaan ini ingin aku buang
perasaan ini ingin aku bunuh
karena perasaan ini membuatku menjadi manusia paling hina! paling absurd!
ada yang bilang perasaan ini wajar! tetapi bagiku tidak!
perasaan ini bisa di kontrol!
dan hanya diri sendiri yang bisa mengontrol
kalau sampai keluar tulisan dengan judul lebay markibay kaya' gitu berarti untuk saat ini saya gagal mengontrol!
saya tidak punya self-control!
saya hina!
dan saya absurd!

BESOK G BOLEH KAYAK GINI!

dan ketika perasaanku kembali normal, aku akan menterjemahkan tulisan ini kembali dengan paradoks, metafor dan kata2 yang terdengar pintar!

SIP!!!!