Chapters

7.18.2010

Surat Untuk Dia

Dear Dia

Hei, bagaimana kabarmu, Dia? Sudah lama sejak kita terakhir bertemu di dunia mimpi. Sepertinya sudah lamaaaa sekali.

Kau tahu, selama belum ada kau rasanya seperti biasa saja.
Memang kuliah di sini cukup menyuguhkanku sedikit luapan adrenalin dan letupan-letupan emosi. Beberapa tetes isak tangis bersama kawan dan beberapa tawa gila bersama mereka pula. Sungguh selagi aku menunggumu, aku menikmati bersama mereka. Serasa hatiku penuh.
Tapi asal kau tahu saja, dilubuk sini ada sebuah loker bertuliskan “Dia’s” dan masih kosong. Tenang saja, aku rawat baik-baik kok loker itu. Aku bersihkan setiap hari sampai tak ada satupun laba-laba yang berani merajut sarang-sarang indah disitu. Walaupun begitu, loker itu masih kosong. Kosong menunggumu. Kapan kita bisa bertemu? Sepertinya ibuku mulai khawatir dengan aku sekarang… “sudah kepala 2” begitu pikirnya.

Kau dimana? Bagaiman kondisimu? Masih mempersiapkan segalanya untuk masa depanmu? Haah…andai aku bisa menemanimu berjuang..tapi sayang, kita belum diijinkan untuk bertemu. Tapi aku mendoakanmu selalu dari sini ! Aku juga berjuang bersamamu! Untuk kita nanti !

Aku sudah menyusun daftar panjaang apa-apa yang ingin aku lakukan bersamamu. Mungkin sedikit terlalu banyak sih tapi bolehkan? Toh kita masih punya waktu sampai jantung berhenti berdetak nanti.
Bahkan mungkin setelah daftar itu selesai kita lakukan semua, aku akan membuat daftar baru yang akan kita lakukan saat kita tak bersuara lagi.
Semua hal yang bisa kita lakukan bersama saat kita tak mampu berjalan lagi,
saat kita sudah termakan usia, dan saat kita tak di dunia yang sama lagi. Kau mau kan, Dia?

Nanti ketika kau sudah siap begitu pula aku, kita traveling ya!
Kita kunjungi pulau-pulau berpasir indah tak berpenghuni.
Kita jelajahi apak pengap pasar-pasar tradisional mungkin disana kita makan makanan asing! Rasanya sama sekali tak enak tapi tetap kita makan! Sayang kalau dibuang… Kita tembus kerumunan penyeberang jalan di pusat-pusat kota!
Saat kita tersesat, kau bawa kompas ya! Biar aku yang menanyakan pada pak polisi, lalu sama-sama kita cari di peta!
Saat kita teramat lelah, kita cari taman terdekat, berbantal ransel, kita rebahkan lelahnya raga, dan biarkan matahari menghangatkan setiap otot yang berteriak kelelahan….
Membayangkannya saja hatiku berdebar.. Membayangkan akan bersamamu saja,membuatku mampu bertahan.... x)

Baiklah! Daftarnya aku beri cukup segini dulu saja ya! Selamat berjuang dengan hidupmu..

P.S
I'll be waiting