Chapters

2.24.2010

tangisan jaman dulu

aku ingin berhenti membicarakan tentang dirimu

aku ingin berhenti merasakan dirimu

aku ingin berhenti mengalunkan namamu

aku ingin berhenti menanyakan dan mencari sosokmu

aku ingin berhenti gemetar tiap kali berdekatan denganmu

aku ingin buta! ogah mencari dan melihat sosokmu
aku ingin bisu! enggan menyebutkan namamu
aku ingin tuli! muak mendengar ratapan hatiku

aku hanya ingin hidup normal lagi

2.17.2010

Sama Aja Bohong

Dari balik jeruji ini aku belajar. Belajar pahami putih diantara hitam dan hitam diantara putih.
Dari balik perisai ini aku melihat. Melihat sebuah rasa sakral terombang-ambing.
Dari balik benteng ini aku pahami. Aku pahami kebohongan manis bertabur gula-gula kejujuran.
Dari balik tawa ini aku menunggu. Menunggu seseorang disana, seseorang yang belum ku kenal.
Dari balik diam ini aku berharap. Harapan seorang pelamun.
Dari balik kekuatan ini aku rapuh. Ringkih terhantam waktu.
Dari balik cangkang ini aku berangan. Berangan akan cinta.

Dan dari balik ketakutan ini, ku tinggalkan dunia itu!
ku tinggalkan keresahan itu!
dengan langkah pasti! langkah pasti seekor kura-kura.....

2.09.2010

Sebuah kelemahan

Aku tak bernyawa tanpa Tuhan

Aku tak bernafas tanpa cinta

Aku tak berdaya tanpa kawan

Air bah kesunyian menenggelamkanku dalam imagi liar tentang kesendirian. Membuatku menciptakan sebuah skenario palsu tentang bagaimana hidupku tanpa rasa sepi.

Terjangan diam membunuhku dalam pemikiran-pemikiran memuakkan. Menjadikanku seorang pecundang yang mereka-reka.

Jala kerinduan, hijau berlumut, seolah memerangkap ku dalam rasa kompleks ini. Menguji segala bentuk intelektualitas dan logika untuk beradu kekuatan dengan sesuatu yang abstrak bernama hati dan perasaan.

Tak ada satu makhluk pun yang sanggup menang melawan setan kesepian. Dan tak ada satu pun makhluk yang diciptakan membawa label "sepi selamanya" tertulis dalam guratan takdir ditelapak tangannya.
Percayalah kawan, sepi ini akan berakhir.... pada waktunya....

2.07.2010

Masa Bodoh!

aku pernah melihat senyumnya begitu dekat, begitu ramah, dan hangat
tetapi ternyata hanya sebuah fatamorgana

aku pernah mendengar suaranya begitu akrab
tetapi ternyata hanya sebuah asap

aku pernah menghirup setiap harapan akan pertemuan dengannya lagi
tetapi tenyata hanya sebuah gerhana, datang sejenak dan pergi begitu cepat

mereka kerap mengatakan
"semua ada waktunya.." atau "dia pasti punya alasan.."
atau "dia bodoh meninggalkanmu seperti ini" atau "kau layak seseorang yang lebih baik"

kawan, bagaimana kalau begini?
hadapi saja bahwa kau telah ditinggalkan! kau kecewa! kau hancur! dan kau sedih!
terima saja kenyataan itu! untuk apa bersembunyi dibalik pernyataan-pernyataan palsu yang hanya menenangkanmu untuk sesaat?
yang hanya memberikanmu kebohongan manis?

bagaimana kalau kau katakan pada dirimu
"mungkin perasaannya padaku telah hilang... dan mungkin sekaranglah saatnya aku untuk mencari tahu apa yang salah pada diriku agar aku bisa menjadi seseorang yang lebih baik dan agar aku nanti layak untuk dipilih dan memilih"
bagaimana kalau begitu??

patahkan egomu! tanggalkan semua baju pertahananmu!
jujurlah pada dirimu! dan yakinkan bahwa kau akan kembali berdiri!
kau tak kan kalah!
walau kau mengatakannya sambil menangis, masa bodoh! kau telah berusaha!
masa bodh apa kata orang! kau terluka? iya aku terluka! lalu??
aku akan mengobati luka itu!!


... ... ... ... ... ... ... ... ...

2.04.2010

Lagi

pagi itu aku sama sekali tak berniat bertemu denganmu tetapi toh kita dipertemukan
diantara sosok-sosok manusia saat itu, aku langsung mengenalimu...
bukan karena kau tampan, bukan karena kau menarik... kau manis memang,tapi bukan karena itu...

tanpa sadar badanku menghampirimu, otakku tak mau berkompromi dengan hati dan ketakutanku
toh aku tetap duduk berhadapan denganmu, berbicara denganmu, dan tertawa denganmu..

sejujurnya aku gemetar... saat itu layaknya sebuah mesiu dengan sumbu menyala, aku siap kapanpun pada saat itu berteriak! mengungkapkan semua perasaan! pertanyaan-pertanyaan, semua bentuk asumsi, semua bagian justifikasi yang ku susun untuk dirimu sudah siap ku lontarkan pada saat itu!

Tetapi aku diam... karena aku tahu bukan dengan cara ini aku dewasa
Dan aku nikmati saja momen itu, akhirnya aku bisa kembali berbicara denganmu

Kau tahu?
Saat kau pergi, aku terpaku membisu
mataku masih tertuju ditempat kau baru beranjak tadi,seolah kehangatan itu masih ada dijangkauan pandanganku...
dunia disekelilingku berhenti dan mendadak sunyi. "apa yang salah denganku hingga saat itu kau hanya datang sekejap dan pergi?"
"salahkah bila saat itu aku berharap walau sedikit?"
"kumohon beritahu aku apa yang salah padaku?"
"apa ada seseorang lain? apa kau bosan?"
"apa perasaan itu menghilang?"
Pemikiran itu menyeruak masuk! mengisolasi diriku dari dunia luar!
AKU SESAK! AKU SESAK AKAN SEPI YANG MAKIN GADUH! dan hari itu, pertanyaan itu tetap tak terjawab..
aku melangkah pergi dan berfikir, mungkin memang ini yang diujikan oleh Pemilik Nyawaku untu menjadikanku lebih baik
mungkin dengan cara ini nyawa yang terpinjam dariNYA akan lebih bermanfaat dan saat nanti aku siap mengembalikan nyawa ini, DIA akan bangga...
mungkin...
mungkin...

2.03.2010

Mungkin Begitu...

Beberapa pertanyaan dalam 19 tahun masa hidupku masih belum terjawab
Mungkin memang tidak semua pertanyaan harus terjawab, karena mungkin ketika pertanyaan itu terjawab, tak kan ada manusia yang mempunyai tekad untuk mencari tahu..
atau mungkin..
ketika pertanyaan itu terjawab manusia menjadi lemah, karena mereka menerima "ikan" bukan "kail".... menerima "hasil jadi" bukan "pertanyaan"...

Seperti sebuah pertanyaan "Mengapa aku begitu merasa sepi?"
momen pertama aku terbangun, pertanyaan itu muncul
di saat aku terhanyut dalam lamunan siang bolong, pertanyaan itu menyeruak masuk
dan saat aku nyaman berselimut doa dan ketenangan malam, pertanyaan itu menimang aku hingga terlelap...
dan di tengah keterjagaanku, pertanyaan itu yang pertama bersanding di pikiranku..

Mungkin memang sebaiknya pertanyaan itu tetap seperti itu...
tetap pada area "unaswered question"...
karena dengan begitu aku makin dekat dengan penciptaku...
merengek dan memohon agar hatiku terisi......
karena mungkin dengan begitu aku mampu menjadi lebih bijak...
dan ketika seseorang nanti datang dan mengisi hatiku...aku tahu bagaimana berharganya dia....

ya mungkin begitu....

2.02.2010

welcome back

oktober 2009... waktu yang lama sejak terakhir kali aku menulis..
aku tak pernah berhenti menulis
hanya saja ada saat dimana inspirasi tak dapat dipaksakan
saat dimana hati, logika, dan keinginan menulis tak dapat berkompromi

layaknya cinta
tak dapat dipaksakan
belum ada seorang pun yang mampu mengendalikan diri ketika perasaan cinta itu datang
kata-kata yang sering kudengar "yah...mau bagaimana lagi...itulah cinta"
satu kata.. pasrah...

Tak peduli ketika kau menjadi buruk atas nama cinta! pasrah...
Tak peduli ketika kau menghancurkan hati orang lain atas nama cinta! pasrah...
Bahkan kau tak peduli ketika atas nama cinta kau telah menggadaikan separuh jiwamu! atas nama cinta yang disalahgunakan! pasrah....

Lalu dimana esensi kita sebagai manusia yang diciptakan dengan akal?
makhluk yang dengan bangga menyebut dirinya makhluk paling sempurna tetapi bahkan kau tak bisa mengendalikan dirimu ketika iblis mengubah borok menjadi indah... menyembunyikan nanah dalam nama keindahan...

cukuplah....
tulisan pertama setelah vakum cukup lama...
welcome back...